Website Resmi Remaja Islam Mujahidin Stembayo yang aktif bergerak dalam menyebar kasih sayang demi kemaslahatan umat manusia.

SMK NEGERI 2 DEPOK

Ads Here

May 22, 2011

Albert Einstein dan Sopirnya

Albert Einstein pernah mengalami peristiwa yang hampir-hampir menghancurkan reputasinya. Karena saat itu dia sakit keras tapi harus presentasi teorinya yang baru. Dalam perjalanan kepalanya pusing dan tenggorokannya tersumbat, akibat radang dan kelelahan. Hal itu ia sampaikan kepada sopirnya dan luar biasa respon sopirnya, “Saya akan menyelamatkan Anda dari kesulitan ini.”
Sopir itu tidak memberi kesempatan kepada Einstein untuk mengelak. Ia segera berkata kepadanya dengan penuh iba, “Wahai Profesor, saya telah menghadiri ceramah anda seputar relativitas ini lebih dari dua puluh kali, sampai saya telah menghafalnya dan bisa menyampaikannya. Dan di kota ini tidak ada seorangpun yang mengenali Anda.”
Einstein pun menyetujuinya dan berkata, “Saya yang akan menyetir mobil ketika memasuki kota ini agar orang-orang mengira bahwa engkau adalah aku.” Sopir yang tak menamatkan pendidikan menengah itu berhasil menyampaikan ceramahnya dengan baik. Sehingga karena saking gembiranya, Einstein yang sedang duduk di barisan pertama merasakan kelelahannya hilang sama sekali.
Terjadilah hal yang tidak diharapkan. Munculnya pertanyaan yang mustahil sang sopir mampu menjawabnya. Degup jantung Einstein sangat keras. Sopirnya menjawab pertanyaan yang bisa dijawabnya, hingga akhirnya ia berkata dengan penuh keyakinan dan percaya diri, “Saya tidak pernah membayangkan bahwa saya tidak mampu menyampaikan makna ini kepada Anda sekalian. Saya mengira bahwa diri saya telah menyampaikan makna ini dengan baik. Sehingga saya yakin bahwa sopir pribadi saya akan mampu menjawab pertanyaan ini hanya engan mendengar ceramah saya.”
Di saat itulah bergema decak kagum dari segenap penjuru yang memenuhi aula. Dan pandangan tidak percaya diri dari para hadirin pun ditujukan kepada Einstein. Senyum sang sopir pun semakin mengembang dan dari atas mimbar ia mengisyaratkan kepada Einstein untuk naik ke panggung seraya berkata, “Apakah kalian tidak percaya pada ucapan saya? Kalau begitu, pengalaman adalah sebaik-baik bukti. Silahkan wahai Professor Anda menjawab pertanyaan ini.”
Kemudian suara sopir itu bertambah tinggi dan nyaring seraya mengatakan, “Bahkan silahkan Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan yang lainnya. Akan tetapi saya berharap kepada hadirin untuk tidak banyak mengajukan pertanyaan karena sekarang ia dalam keadaan sakit.”
Aula itu pun dipenuhi suara tepuk tangan yang terus menerus berulang kali setiap kali Einstein menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Orang-orang pun keluar dalam keadaan bingung karena adanya dua orang Einstein.

(Zero to Hero)

No comments: