Bagaimanakah kehidupan Jahilyyah itu ? yupp... diantaranya ialah Mereka hidup dengan
membanggakan suku dan kelompoknya masing-masing. Mereka kaum Jahiliyah memiliki
Fanatisme yang tinggi, siapapun diluar suku mereka harus ditaklukkan. Tidak
peduli siapa yang benar dan siapa yang salah. Dalam hal keimanan masyarakat
Jahiliyah lebih suka bersekutu dengan kemusyrikan meskipun telah datang kepada
mereka wahyu ketauhidan yang dibawa oleh Nabi sebelum rasulullah saw.
Mengenai hal ini Imam Syafi’i dalam Muqaddimah kitab ar-Risalah mengklasifikasikan kelompok Jahiliyah menjadi dua golongan.
Mengenai hal ini Imam Syafi’i dalam Muqaddimah kitab ar-Risalah mengklasifikasikan kelompok Jahiliyah menjadi dua golongan.
Pertama, mereka yang mengaku punya kitab (ahlul
kitab) namun mereka telah mengubah sebagian besar hukum-hukumnya,
mengingkari nikmat dan petunjuk Allah swt di dalamnya, serta mencampurkan
kebernaran yang Allah swt turunkan dengan kepalsuan yang mereka ada-adakan.
- Demikian sebagaimana Allah singgung dalam Ali Imran ayat 78:
مِنْهُمْ لَفَرِيقًا يَلْوُونَ أَلْسِنَتَهُمْ
بِالْكِتَابِ لِتَحْسَبُوهُ مِنَ الْكِتَابِ وَمَا هُوَ مِنَ الْكِتَابِ
وَيَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ
وَيَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Sesungguhnya diantara
mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu
menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al
Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi
Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap
Allah sedang mereka mengetahui.
Dan yang lebih parah dari
itu, mereka suka menilai salah kepada kelompok lainnya, bahkan mereka mengaggap
yang lain kafir dan merasa dirinya paling beriman. Padahal hati kecil mereka
tahu akan kebenaran yang sejati. Tetapi hati mereka terlanjur keras membeku dan
malu untuk mengakui kebenaran kelompok lainnya.
- Surat An-nisa menggambarkannya demikian:
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِّنَ
الْكِتَابِ يُؤْمِنُونَ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوتِ وَيَقُولُونَ لِلَّذِينَ
كَفَرُوا هَٰؤُلَاءِ أَهْدَىٰ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا سَبِيلًا
Apakah kamu tidak
memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al kitab? Mereka percaya
kepada berhala dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang Kafir lainnya,
bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman.
Adapun golonga kedua,
adalah orang-orang yang mengingkari Allah dan membuat sesuatu yang
tidak diizinkan-Nya. Dengan tangannya sendiri dibuatnya batu dan kayu menjadi
patung. Diberinya nama-nama yang indah dan diangkatlah patung-patung itu
sebagai tuhan yang disembah. Bila mana hati mereka merasa bosan, patung tuhan
itu lalu dihancurkan dan dibuatlah patung yang baru dengan nama yang baru pula.
Demikianlah tradisi yang telah mengakar dalam kehidupan jahiliyah sebagaimana
yang diwariskan oleh para pendahulu mereka, kata mereka:
وَكَذَٰلِكَ مَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلَّا قَالَ
مُتْرَفُوهَا إِنَّا وَجَدْنَا آبَاءَنَا عَلَىٰ أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَىٰ
آثَارِهِمْ مُقْتَدُونَ
Dan demikianlah, Kami tidak
mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri,
melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata:
"Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan
sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka"
Semoga Allah Ta'ala senantiasa menjaga kita dari segala bentuk sikap kejahiliyyahan, segala perbuatan yang semakin menjauhkan diri kita dari hadapan Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal'alamin.
(Wallahua'lam bis showwab)
Oleh: Nurul Fikri Ilham Pratama